Kupas Tuntas Mengenal Front End Developer

 Mastama.my.id  - perkembangan teknologi semakin hari semakin canggih di dunia IT ada 3 role yaitu Front end, backend dan  Full stack, nanti di artikel ini kita akan bahas kupas tuntas tentang frontend kita akan bahas mulai dari skill yang di perlukan terus gaji seorang front end sampai job desk.





Apa itu Front End

Menurut UpWork, front end adalah “client-side” programming. Hal ini berbeda dengan back end yang kerap disebut sebagai “server–side” programming. 

Dengan sebutannya sebagai client-side” ini, bisa disebutkan bahwa pekerjaan ini banyak berkaitan dengan pengguna. Terutama, mereka yang memakai situs atau aplikasi dari perusahaan.

Seorang Front end Devoloper paling dasar harus memiliki skill coding seperti html, css dan javascript, menghasilkan website dengan tampilan yang menarik. Mereka adalah orang-orang yang mengolah desain murni menjadi website yang interaktif dengan pengguna.

Seorang front end developer harus memastikan tampilan website sesuai dengan yang disepakati dengan desainer –baik dari segi tampilan maupun fungsionalitas. Tampilan yang terlihat di browser atau aplikasi, animasi, sampai dengan menu yang muncul ketika disentuh kursor adalah hasil kerja dari seorang front end developer. Selain itu, front end developer bertanggung jawab untuk memproses seluruh kode yang berasal dari server ke server.


Jobdesk apa yang di lakukan seorang Frontend

di paragraf sebelumnya kita udah membahas sedikit apa itu Front End yuk sekarang kita bahas lebih rinci lagi okay ?

1. Membangun situs atau aplikasi 


Pertama, mereka bekerja untuk membangun situs atau aplikasi. Sebuah situs atau aplikasi merupakan gabungan dari pekerjaan berbagai elemen di mana front end, bertanggung jawab pembuatan user interface. Sementara itu, back end, jadi pihak yang membangun sistem atau database di dalamnya. Nah, di langkah pertama ini, front end diharuskan untuk mendesain sebuah situs atau aplikasi yang ramah bagi pelanggan. Lazimnya, aplikasi yang ramah itu bisa beradaptasi di banyak device tanpa gangguan. 

2. Menciptakan penampilan yang dapat diakses oleh pengguna 


Pembuatan situs atau aplikasi akan jadi sia-sia apabila yang diciptakan tidak mampu merespons apa permintaan dari pengguna. Respons ini dibuat melalui skrip-skrip yang akan meneruskan setiap permintaan pengguna. Untuk membuat penampilan dari sebuah situs atau aplikasi, mereka akan menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript. HTML dan CSS digunakan untuk menampilkan informasi atau data. Sementara itu, JavaScript diciptakan untuk menghadirkan interaksi. 

3. Menghubungkan antarmuka dengan database 


Tugas ketiga front end adalah menghubungkan antarmuka sebuah situs atau aplikasi dengan sistem dan database yang dipegang oleh back end. Di sini, mereka dituntut untuk dapat menghubungi sistem dan database apabila pengguna melakukan sesuatu di antarmuka. Permintaan untuk membuka database itu akan dilempar ke back end. Mereka akan mengolah database tersebut, serta mencari apa yang user butuhkan. Hasil dari data ini juga akan berguna bagi back end dalam melacak kesukaan dari user.


Skill yang harus dimiliki

1. Menguasai HTML CSS & Javascript

Html, css dan js adalah kualifikasi yang sangat dasar untuk menjadi front end developer Kenapa? Karena saat ini kebanyakan website dibuat menggunakan HTML/CSS. HyperText Markup Language (HTML) adalah bahasa markup yang digunakan untuk membuat halaman website. HTML menjadi bahasa paling dasar untuk mengembangakan website. Belajar HTML memang cukup mudah. Namun Anda harus tekun untuk terus mempelajarinya. Cascading Style Sheets (CSS) adalah bahasa pemrograman yang mendukung HTML untuk bekerja. Jika HTML berfungsi sebagai pondasi atau bangunan dari website, CSS berfungsi untuk mengatur layout, warna, font, dan style lain.

untuk web sederhana js belum sangat di perlukan tapi jika web atau aplikasi kalian sudah semakin komplek javascript sangat di perlukan

membuat website menggunakan HTML dan CSS saja tidak terlalu interaktif dan cenderung membosankan. Supaya website lebih menarik, biasanya pengembang website menggunakan JavaScript. JavaScript adalah salah satu tools dasar untuk front end developer. Dengan JavaScrip, Anda dapat menentukan fungsi-fungsi yang ada di dalam website, seperti menambahkan audio, video, game, dan animasi.

setelah kalian mengembangkan dasar-dasarnya kita harus berkembang untuk menguasai framework framework Javascript dan Css

kenapa kita harus belajar Frame work itu

Framework CSS dan JavaScript adalah koleksi dari file CSS atau JavaScript yang bertugas untuk menggabungkan berbagai fungsi menjadi lebih sederhana (common functionality). Framework membantu Anda menulis beberapa baris kode dengan hanya menggunakan satu baris kode saja –meringkas baris kode. Ada banyak framework JavaScript yang mempunyai fungsi masing-masing, seperti jQuery, Angular, dan Vue JS. Sedangkan framework CSS yang bisa Anda manfaatkan seperti Bootstrap, Bulma, dan Foundation. Meskipun ada beberapa framework berbeda, Anda tinggal memilih salah satu karena fungsinya hampir sama. Tiap framework memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Jadi sangat penting untuk memilih framework yang sesuai dengan kebutuhan dan tipe website yang akan dibuat. 

2. GIT

Git adalah aplikasi pengontrol versi atau biasa disebut dengan VCS (Version Control System) saat ini sangat banyak digunakan oleh para developer untuk membuat aplikasi dan sistem. Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini Git tutorial menjadi kata kunci yang sering ditanyakan pada mesin pencari. Git diciptakan oleh Linux Trovalds yang juga perintis kernel sistem operasi Linux. Git saat ini menjadi VCS yang paling besar di seluruh dunia, dibarengi dengan semakin banyaknya perusahaan besar menggunakan Git sebagai aplikasi pengontrol versinya. Memahami Git tutorial dasar dapat membantu front end developer untuk membuat website secara cepat dan nyaman dengan tim yang lain.

3. Responsive & Mobile Design

Meskipun dulu responsive design bukanlah hal yang terlalu diperhatikan. Saat ini responsive design menjadi faktor penting dalam proses pengembangan website. Berbagai macam perangkat dengan berbagai macam spesifikasi yang saat ini tersedia, mendorong pengembang bisa menyesuaikan tampilan website di semua perangkat. Pengembang website biasanya menyelesaikan masalah ini dengan responsive design. Memahami prinsip-prinsip responsive design dan bagaimana mengimplementasikannya saat coding merupakan salah satu kunci menjadi front-end developer.

4.Testing/Debugging

Aktivitas yang harus dilakukan sebagai bagian dari proses pengembangan website adalah testing. Tujuan dari testing adalah mencari sebanyak-banyaknya error dan kesalahan pada sistem. Namun idealnya proses testing dilakukan oleh tester bukan front end developer. Meskipun begitu, tidak ada salahnya jika seorang front end developer juga memahami proses testing. Front end developer biasanya menggunakan istilah debugging untuk seorang programmer yang melakukan testing kemudian memperbaikinya. Karena proses perbaikan program dan pencarian kesalahan dilakukan sendiri oleh programmer atau front end developer, tidak jarang proses ini membutuhkan waktu yang lama jika tidak menggunakan manajemen yang baik.



Gaji Seorang Front End


pasti ini yang kalian tunggu tunggu yaitu gajikan kita akan bahas gaji ini untuk seorang front end developer yang bekerja sebagai karyawan ya yang bekerja di kantoran bukan seorang Frontend developer yang menjadi seorang developer freelancer yang dimana fee gaji mereka sesuai kesepakatan dengan klien.

Lalu berapa gajinya? Berdasarkan informasi dari Neuvoo, rata-rata gaji Front End Developer di Indonesia adalah Rp. 90,000,000 per tahun atau Rp. 46,154 per jam. Gaji awal posisi tersebut dimulai di kisaran Rp. 24,000,000 per tahun atau dua juta perbulan. Sementara bagi karyawan berpengalaman, gaji berada di kisaran Rp. 153,000,000 per tahun atau Rp. 12,750,000 perbulan. Ini asumsinya di Indonesia lho dan angkanya bisa lebih tinggi jika ia bekerja di perusahaan start up terkenal.

gimana besar tidak gaji seorang front end developer ? mau coba menjadi Front end deveoper ? yuk mulai pengembangan diri menjadi seorang Front end Developer tidak hanya di khusus kan untuk orang orang yang berkuliah Sistem Informasi, Management Infrormatika atau pun Teknik Informatika dsb tapi jika kalian seorang yang lulusan SMA atau seorang yang tidak background IT tenang sekarang sudah banyak bootcamp atau pelatihan diluar sana yang menawarkan pelatihan front end developer.

semoga info dari artikel ini bermanfaat untuk kalian dan see you.










Next Post Previous Post